Berlepas Diri - Syaitan itu adalah
musuh yang nyata
oleh : KH. Athian Ali M. Da`i , Lc,
MA
KHUTBAH PERTAMA
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ
وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
أَمَّا بَعْدُ
Ma'asyiral Muslimin Jama'ah Jum'at Rahimakumullah,
Segala puji hanya bagi Allah, Rabb
semesta alam. Kepada-Nyalah kita bersyukur atas limpahan kenikmatan yang tak
pernah berhenti dikucurkan-Nya kepada kita. Dialah Allah Azza wa Jalla
yang telah memberikan nikmat keimanan, rezeki dan kesehatan kepada kita.
Shalawat
serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah terakhir Muhammad Saw.
Hadirin
Jamaah Jumat Rohimakumullah
Firman
Allah (QS Al Baqarah 2:166)
“Ingatlah (yaitu)
ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang
mengikutinya, dan mereka melihat siksa (azab); dan (ketika) segala hubungan
antara mereka terputus sama sekali.
Ayat diatas dipertegas apa yang tersirat dan tersurat pada ayat sebelumnya (ayat
165). Bahwa keberadaan sebagian manusia
yang mengabdi kepada selain Allah hanya karena mengikuti orang-orang yang sesat
dan menyesatkan tanpa didasari ilmu.
Pada ayat 166 mereka diingatkan
bahwa orang-orang yang diikuti nanti di akhirat akan berlepas diri dari
orang-orang yang mengikutinya.
Pada ayat ini Allah mengingatkan
kepada orang-orang yang tersesat agar nanti diakhirat tidak berharap
mendapatkan perlindungan dari Allah, bahwa mereka tidak bersalah dan bahwasanya
yang bersalah adalah orang-orang yang menyesatkan, karena orang-orang yang
menyesatkan kelak di akhirat nanti akan cuci tangan dengan menyatakan bahwa
mereka tidak punya kuasa untuk menyesatkan orsng lsin.
Bahkan bukan hanya orang-orang
penyesat (kafir) saja berlepas diri, tapi iblis laknatullah juga akan cuci
tangan tatkala putusan hokum telah dilaksanakan.
Firman Allah (QS Ibrahim 14:22)
22. dan berkatalah syaitan tatkala
perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan
kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku
menyalahinya. sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan
(sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah
kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. aku sekali-kali tidak
dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya
aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak
dahulu". Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang
pedih.
Ayat ini mengisyaratkan bahwa setan
melimpahkan kesalahan kepada orang-orang kafir dan orang-orang yang berbuat
maksiat bahwa ketika di dunia ia tidak memiliki kekuasaan sedikitpun untuk
menyesatkan; yang ia mampu lakukan hanyalah sekedar mengajak dan orang-orang
sesat itu mengikuti ajakannya.
Allah Swt mengingatkan pernyataan
dan pengakuan iblis sebagaimana QS Shaad 38:82-83
قَالَ فَبِعِزَّتِكَ
لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ ﴿٨٢﴾ إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ
﴿٨٣﴾
82. iblis menjawab: "Demi
kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, 83. kecuali
hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka [1304].
[1304]
Yang dimaksud dengan mukhlis ialah orang-orang yang telah diberi taufiq untuk
mentaati segala petunjuk dan perintah Allah s.w.t.
Paling tidak ada 3
hal yang bisa kita petik hikmahnya di ayat ini:
- Iblis sadar betul bahwa tanpa seizing Allah dirinya tidak punya kuasa apapun untuk menyesatkan manusia.
- Iblis bertekad mau menjerumuskan semua manusia.
- Iblis mengakui bahwa dirinya tidak bisa menyesatkan hamba-hamba-Nya Yang ikhlas beribadah kepada Allah.
Diujung ayat dinyatakan 2:166. (yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri
dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika)
segala hubungan antara mereka terputus sama sekali.
Hal ini menegaskan bahwa mereka yang
menyesatkan dan disesatkan di akhirat nanti akan sama-sama melihat azab yang
akan diterimanya, maka putuslah semua urusan sebab akibat yang terjadi di
dunia. Putus semua hubungan pertalian antara yang menyesatkan dan yang
disesatkan, masing-masing dihadapan Allah akan menanggung segala macam
perbuatan yang telah diperbuatnya.
Pada
ayat berikutnya QS Al Baqarah 2:167
وَقَالَ الَّذِينَ اتَّبَعُوا
لَوْ أَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَتَبَرَّأَ مِنْهُمْ كَمَا تَبَرَّءُوا مِنَّا ۗ كَذَٰلِكَ
يُرِيهِمُ اللَّهُ أَعْمَالَهُمْ حَسَرَاتٍ عَلَيْهِمْ ۖ وَمَا هُم بِخَارِجِينَ مِنَ النَّارِ
﴿١٦٧﴾
167. dan berkatalah orang-orang yang
mengikuti: "Seandainya Kami dapat kembali (ke dunia), pasti Kami akan
berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami."
Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi
sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka.
Di ayat ini menggambarkan penyesalan
yang tiada guna: "Seandainya Kami dapat kembali (ke dunia)”
أَقُولُ قَوْ
لِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُوا اللهَ ِليْ وَ لَكُمْ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ
الرَّحِيْمُ.
اَلْحَمْدُ
لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ , وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَلِيُّ
الصَّالِحِيْنَ , وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا خَاتَمُ الْأَنْبِيَاءِ
وَالْمُرْسَلِيْنَ , اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ أَمَّا بَعْدُ
Jamaah shalat jum’at yang berbahagia.
Sedangkan pada ayat berikutnya (QS Al Baqarah 2:168)
Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا
مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ
لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
168. Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari
apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah
syaitan; karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.
Yang menarik dibalik perintah
“makanlah yang halal lagi baik (thayyib)” disini tersirat bahwa tidak semua
yang halal itu thayyib (baik). Contohnya bagi orang-orang yang secara medis
mengidap penyakit tertentu, maka ada makanan yang termasuk halal tapi tidak
thoyyib (baik) untuk dimakan.
Pada lanjutan ayat dinyatakan : dan
janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan yang mengandung arti
bahwa orang-orang yang mengikuti langkah-langkah setan berarti telah menjadi
pengikutnya. Padahal Allah telah menegaskan di penghujung ayat: “karena
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu” jelas oleh Allah dinyatakan setan itu musuh yang nyata.
Dan Firman Allah QS Al Baqarah 2:169
: 169. Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan
keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.
Hati-hati jangan kita salah langkah,
ingat sesungguhnya setan selalu berada
disekeliling kita. Insya Allah dengan kita selalu ingat (dzikir) kepada Allah :
kita merasakan benar-benar bahwa “Sesungguhnya
syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu”
Hadirin Jamaah Jumat Rohimakumullah.
Ya Allah, jadikan akhir hidup kami
husnul khatimah.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ،
وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،
إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا
وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي
قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا
لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي
اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
الْعَالَمِينَ .
بَارَكََ اللهََ لِيْ وَ لََكُمْ
فيِِ الْْقُرْآنِِ الْْعَظِيْمِْ وَن َفََعَنِيْ وَإِِيَاكُُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ
اْْلآيَاتِ وَ الذِكْْرِِ الْْحَكِيْمِِ أَقُُوْلُ قََوْلـِيِْ هَذَا وَأسْتَغْفِْرُ
اللهََ لِي وَ لََكًُمْ
Assalamu`alaikum Wr. Wb
* Dikutip dari Bulletin Majelis
Ta`lim Forum Ulama Ummat Indonesia Edisi 11/Th.XII/1436H/2014 Sabtu 8 Muharam 1436H
/ 1 Nopember 2014M
Judul asli : Berlepas Diri
Diedit ulang untuk Khutbah
Jumat/Tausiyah
Oleh
H.A. ROZAK ABUHASAN, MBA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar